Sabtu, 24 Mei 2014

makalah Langkah langkah menjadi seorang penyuluh pertanian yang profesional

PENDAHULUAN


Pertanian merupakan salah satu pilar pembangunan suatu bangsa dan melalui pertanian kebutuhan pangan akan tercukupi. Presiden Soekarno ketika meletakkan batu pertama pembangunan kampus IPB pada tahun 1952 mengingatkan bahwa persoalan persediaan pangan bagi bangsa Indonesia merupakan “soal hidup atau mati”.  Jawaharial Nehru pun pernah mengatakan,“Everything can wait, not agriculture. First of all, obviously, we must have enough food. Secondly, other necessities … “. Pangan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap individu dan dengan terpenuhinya pangan secara kuantitas dan kualitas untuk setiap individu maka dipastikan akan menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Ketersediaan pangan merupakan salah satu kunci dalam mencapai Target Pembangunan Milenium 2015 (Millenium Development Goals-MDGs) dalam hal mengurangi kelaparan.
Keberhasilan di bidang pertanian tak lepas dari dukungan para penyuluh pertanian. Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak dalam pembangunan dan pengembangan sektor pertanian untuk mencapai cita-cita luhur founding father bangsa ini, yaitu kedaulatan pangan –bukan sekedar swasembada atau ketahanan pangan saja. Melalui penyuluhan pertanian, masyarakat pertanian dibekali dengan ilmu, pengetahuan, keterampilan, pengenalan paket teknologi dan inovasi baru di bidang pertanian dengan sapta usahanya, penanaman nilai-nilai atau prinsip agribisnis, mengkreasi sumber daya manusia dengan konsep dasar filosofi rajin, kooperatif, inovatif, kreatif dan sebagainya. Yang lebih penting lagi adalah mengubah sikap dan perilaku masyarakat pertanian agar mereka tahu dan mau menerapkan informasi anjuran yang dibawa dan disampaikan oleh penyuluh pertanian.
Tujuan penyuluhan pertanian adalah dalam rangka menghasilkan SDM pelaku pembangunan pertanian yang kompeten sehingga mampu mengembangkan usaha pertanian yang tangguh, bertani lebih baik (better farming), berusaha tani lebih menguntungkan (better bussines), hidup lebih sejahtera (better living) dan lingkungan lebih sehat. Penyuluhan pertanian dituntut agar mampu menggerakkan masyarakat, memberdayakan petani-nelayan, pengusaha pertanian dan pedagang pertanian, serta mendampingi petani untuk: (1) Membantu menganalisis situasi-situasi yang sedang mereka hadapi dan melakukan perkiraan ke depan; (2) Membantu mereka menemukan masalah; (3) Membantu mereka memperoleh pengetahuan/informasi guna memecahkan masalah; (4) Membantu mereka mengambil keputusan, dan (5) Membantu mereka menghitung besarnya risiko atas keputusan yang diambilnya.

Keberhasilan penyuluhan pertanian dapat dilihat dengan indikator banyaknya petani, pengusaha pertanian dan pedagang pertanian yang mampu mengelola dan menggerakkan usahanya secara mandiri, ketahanan pangan yang tangguh, tumbuhnya usaha pertanian skala rumah tangga sampai menengah berbasis komoditi unggulan di desa. Selanjutnya usaha tersebut diharapkan dapat berkembang mencapai skala ekonomis. Semua itu berkorelasi pada keberhasilan perbaikan ekonomi masyarakat, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, lebih dari itu akan bermuara pada peningkatan pendapatan daerah.
Ke depan arah pembangunan, menuju pada industrialisasi di bidang pertanian melalui pengembangan agribisnis yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Hal ini akan bisa diwujudkan dengan lebih dahulu menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas, terutama masyarakat pertanian, sehingga kesinambungan dan ketangguhan petani dalam pembangunan pertanian bukan saja diukur dari kemampuan petani dalam memanage usahanya sendiri, tetapi juga ketangguhan dan kemampuan petani dalam mengelola sumberdaya alam secara rasional dan efisien, berpengetahuan, terampil, cakap dalam membaca peluang pasar dan mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan dunia khususnya perubahan dalam pembangunan pertanian. Di sinilah pentingnya penyuluhan pertanian untuk membangun dan menghasilkan SDM yang berkualitas.













PEMBAHASAN


Peran penyuluh pertanian dalam memajukan pertanian di Indonesia tentunya tidak diragukan lagi, mereka memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan dan informasi para petani diseluruh pelosok negeri ini. kita harus mengetahui dulu apa sebenarnya definisi dari penyuluh pertanian tersebut? Menurut Suriatna (1973) menyatakan bahwa penyuluhan pertanian adalah suatu pendekatan non formal untuk para petani dan keluarganya, untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri dan masyarakat. Berdasarkan definisi tersebut tentunya kita berharap keberadaan penyuluh pertanian menjadi ujung tombak dalam peningkatan kesejahteraan para petani. Namun bagaimana mau meningkatkan kesejahteraan para petani, kalau para penyuluhnya saja tidak sejahtera dan kurang profesional? Bukan berarti penyuluh pertanian yang sekarang ada di seluruh pelosok negeri tidak sejahtera dan tidak profesional, akan tetapi mengenai hal ini menjadi pertanyaan besar bagi saya, namun pertanyaan kembali muncul apakah untuk memajukan kesejahteraan petani petugasnya dulu harus sejahtera dan profesional? Untuk itu diperlukan salah satu kajian dan evaluasi yang lebih transparan mengenai eksistensi penyuluh pertanian diseluruh Indonesia sehingga tercipta petugas-petugas yang memiliki kinerja yang lebih profesional.
Bagaimana menciptakan penyuluh yang profesional tersebut? Tentunya tidak mudah dijawab karena hal ini diperlukan suatu perumusan-perumusan terlebih dahulu sesuai dengan identifikasi masalah dari masing-masing daerah, karena kemungkinan setiap daerah mempunyai permasalahan yang berbeda-beda. Namun kita akan membahas pada kesempatan ini secara umum saja yaitu, bagaimana menciptakan penyuluh pertanian yang profesional untuk meningkatan kesejahteraan para petani di pedesaan yaitu jadilah penyuluh pertanian sebagai pendidik, manajer, pemimpin, inovator, dan motivator atau saya lebih senang menyebutnya dengan EMLIM (Education, manager, leader, inovator and motivator).
Pertama, Penyuluh pertanian sebagai pendidik adalah jelas mereka harus mampu meningkatkan pengetahuan-pengetahuan dan wawasan para petani sehingga mereka bisa mendapatkan informasi-informasi yang up to date mengenai perkembangan dan teknik-teknik pertanian. Disinilah seorang petugas penyuluh pertanian harus bisa responsif terhadap perkembangan arus teknologi, sekarang banyak sekali teknologi seperti internet yang menyediakan berbagai jutaan bahkan milyaran informasi yang bisa bermanfaat bagi para peningkatan kesejahteraan para petani. Pesatnya perkembangan teknologi informasi merupakan salah satu faktor terbesar untuk perubahan penyuluhan, yaitu dengan adanya banyak kemungkinan untuk aplikasi potensi teknologi dalam penyuluhan pertanian.  Teknologi informasi akan membawa informasi baru layanan ke daerah pedesaan di mana para petani, sebagai pengguna, akan memiliki kontrol jauh lebih besar, dari saluran informasi masa lalu. Petani pun akan lebih banyak mendapatkan informasi yang nantinya dapat dipilih mana yang sesuai dengan usaha taninya.
Kedua, selain menjadi pengajar seorang penyuluh pertanian juga harus dapat menjadi seorang manajer artinya mereka harus bisa merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan penyuluhannya dengan baik, sehingga petugas penyuluh pertanian mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau dikenal dengan (SWOT) pada suatu wilayah kerjanya dan setelah bisa diidentifikasi atau dianalisis maka diperlukan suatu penyusunan manajemen strategi yang dapat dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: diagnosa, perencanaan, dan penyusunan dokumen rencana. Tahap diagnosa, dimulai dengan pengumpulan berbagai informasi perencanaan sebagai bahan kajian. Kajian lingkungan internal bertujuan untuk memahami kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) dalam pengelolaan petani, kelompok tani atau gabungan kelompok tani, sedangkan kajian lingkungan eksternal bertujuan untuk mengungkapakan peluang (opportunities) dan tantangan (threats). Kemudian Tahap perencanaan yang dimulai dengan menetapkan visi dan misi. Visi adalah gambaran tentang keadaan yang diinginkan dimasa depan, artinya petugas penyuluh pertanian harus mampu merumuskan apa yang diinginkan oleh para petani yang dibinaannya. Sedangkan misi ditetapkan dengan mempertimbangkan rumusan penugasan (yang merupakan tuntutan tugas dari luar dan keinginan dari dalam) yang berkaitan dengan visi masa depan dan situasi yang dihadapi saat ini. Strategi pengembangan dirumuskan berdasarkan misi yang diemban dan dalam rangka menghadapi isu utama (isu stragteis). Urutan strategis pengembangan harus disusun dengan isu-isu utama dalam rumusan strategi pengembangan dapat dibedakan menurut kelompok strategi, dengan rincian dapat terdiri atas tiga tingkat, seperti kelompok strategi, sub kelompok dan rincian strategi. Tahap penyusunan rencana strategi. Rumusannya tidak perlu terlalu tebal, supaya mudah dipahami dan dapat dilaksanakan secara luwes. Perumusan rencana strategi dapat dilakukan sejak saat pengkajian telah menghasilkan temuan, penyelesaian akhir perlu menununggu hingga semua keputusan atau rumusan telah ditetapkan.
Ketiga, Ari Ginanjar Agustian (2003) penemu model ESQ mengatakan “Jadilah pemimpin karena pengaruh anda, bukan karena hak anda” menurutnya pemimpin adalah pengaruh, dalam hal ini penyuluh pertanian merupakan pemimpin yang akan memberikan pengaruh terhadap keberadaan para petani, maka perlu disadari bahwa setiap kata yang terucap, setiap langkah yang dibuat, akan menimbulkan suatu pengaruh kepada orang lain yang ada disekitar anda. Anda sekiranya sekarang dapat menyadari bahwa segala perbuatan dan tingkah laku yang anda buat akan menciptakan diri anda menjadi seorang pemimpin. Seorang pemimpin bagaimanapun tipikal dan gaya memimpinnya, semua sangat tergantung dengan prinsip yang dianut. Sebaliknya lingkungan akan bisa membuat anda menjadi seorang pengikut, disadari atau tanpa disadari, dan biasanya orang memiliki prinsip yang teguh akan menjadi seorang pemimpin besar, melalui pengaruhnya yang kuat.
Keempat, dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, petugas penyuluh pertanian harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan petani, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh petani binaannya, dan mengembangkan model-model teknologi serta gagasan yang selalu inovatif. Hal ini akan tercermin dari cara-cara ia melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, inegratif, rasional, dan objektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adaptabel dan fleksibel. Sehingga dia mampu mencari, menemukan dan melaksanakan berbagai pembaharuan di wilayah petani binaannya.
Kelima, sebagai motivator, petugas penyuluh pertanian harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para petani dalam melakukan berbagai tantangan yang dihadapinya misalnya bila hasil panen kurang menguntungkan atau lain sebagainya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar.
Ke depan peran penyuluhan pertanian diposisikan pada posisi yang strategis di mana kelembagaan penyuluhan pertanian berada dan dapat berhubungan langsung dengan bupati, sehingga penyelenggaraan penyuluhan pertanian betul-betul terkoordinir dan bisa berjalan efektif dan efisien. Pembangunan pertanian merupakan bagian terpenting dari pembangunan sebagian besar daerah di Indonesia dan untuk membangunnya perlu ditunjang dengan SDM yang berkualitas.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan pokok, perlu melakukan upaya perluasan areal tanam, peningkatan indeks pertanaman dan menggenjot produktivitas tanaman. Namun hal yang cukup fundamental, mentalitas petani sebagai pelaku usaha tani perlu diperhatikan. Semangat usaha yang cenderung menurun akibat dihadapkan pada nilai jual produk yang belum menguntungkan, dan choise dengan produk komoditi usaha tani yang lain yang lebih menguntungkan.

Karena itu petani kita perlu mendapatkan inspirasi yang selalu up to date agar tumbuh motivasi dan gairah usaha dengan konsistensi dan komitmen yang tinggi untuk maju demi nusa bangsa kita Indonesia. Di masa depan, penduduk  pedesaan pasti akan semakin lebih berpendidikan, sementara dengan adanya paparan dari media massa akan terus mengurangi isolasi terhadap informasi, gagasan, dan kesadaran dari situasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. konteks. Namun, paparan ini tidak akan mengurangi kebutuhan mereka terhadap penyuluhan. Sebaliknya, mengingat perubahan tuntutan terhadap produsen pertanian dari adanya pertumbuhan penduduk, peningkatan urbanisasi, perubahan legislatif, dan persyaratan pasar, pelaku pertanian tetap akan memerlukan berbagai jenis layanan penyuluhan.

Swanson et al (1997) menyatakan bahwa kebutuhan informasi pertanian dan jasa konsultasi dalam masa mendatang akan lebih intensif dibutuhkan oleh petani, karena di sebagian besar dunia, pertanian menghadapi tantangan sejalan dengan cepat meningkatkan populasi dengan beberapa cadangan lahan yang berpotensi ditanami. Petani harus menjadi lebih efisien dan efektif dalam usaha taninya. Dari perspektif pemerintah, prioritas apa yang diberikan untuk produksi, penyuluhan tetap menjadi sebuah alat kebijakan utama untuk mempromosikan ekologis dan sosial praktek-praktek pertanian berkelanjutan. Beberapa perkembangan terakhir yang paling menjanjikan dalam metodologi penyuluhan telah terjadi di mana agenda utama adalah lingkungan. Selain itu penyuluh tidak lagi dilihat sebagai ahli yang memiliki semua informasi yang berguna dan solusi teknis, tetapi petani sendiri ternyata juga memiliki pengetahuan dan kecerdikan, secara individu dan kolektif. (Garforth cit Swanson, 1997) menyatakan bahwa kedepannya penyuluh membutuhkan keahlian baru dari negosiasi, resolusi konflik, dan memelihara organisasi masyarakat muncul. Untuk membangun itu semua, penyuluhan pertanian memegang peranan yang cukup strategis. Agar penyuluhan pertanian dapat berjalan efektif dan efisien, UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) yang mengatur penyelenggaraan penyuluhan, hendaknya dapat diimplementasikan, tentunya menghendaki adanya kearifan lokal dari otonomi daerah.
Adanya UU ini merupakan jaminan keberlangsungan penyuluhan di Indonesia. Melihat banyaknya badan/institusi dalam kelembagaan pernyuluhan sebagai hasil dari amanat UU ini diharapkan memperkuat posisi penyuluhan asalkan terjadi koordinasi yang jelas antar institusi tersebut. Dengan adanya UU SP3K ini sudah seharusnya target dari Kementrian terkait yang melalui program mampu dicapai dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. UU SP3K merupakan dukungan untuk revitalisasi penyuluhan pertanian. Kedepannya dengan adanya revitalisasi penyuluhan pertanian dapat lebih mengoptimalkan peran dari petani, penyuluh, maupun pihak-pihak terkait, yang nantinya mampu mendukung program-program dari Kementrian Pertanian yang melibatkan penyuluhan. Revitalisasi penyuluhan pertanian bukan sekedar menjadikan petani  berubah pengetahuan, sikap, dan keterampilannya saja, melainkan juga menjadikan petani lebih mandiri dan beradab dalam tata kelola usaha budidayanya, petani mampu mentaati tatanan sosial serta arif dalam pemanfaatan sumber daya. Yang pada akhirnya menjadikan petani lebih sejahtera.
Di sisi lain produktivitas tanaman pokok memiliki peluang yang lebih besar untuk ditingkatkan melalui pergantian varietas dengan varietas unggul baru, penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu dan memasyarakatkan pengembangan tanaman hibrida. Jika ketiga peluang ini dapat dilaksanakan dengan baik, niscaya kebutuhan pokok dapat dipenuhi dari produksi daerah sendiri sehingga impor makanan pokok tidak diperlukan lagi.



















KESIMPULAN


  • Seorang penyuluh yang berkualitas akan meningkatkan SDM yang berimbas pada peningkatan SDA sehingga kebutuhan pokok dapat di penuhi dari produksi daerah sendiri
  • Penyuluhan pertanian bukan sekedar menjadikan petani  berubah pengetahuan, sikap, dan keterampilannya saja, melainkan juga menjadikan petani lebih mandiri dan beradab dalam tata kelola usaha budidayanya, petani mampu mentaati tatanan sosial serta arif dalam pemanfaatan sumber daya. Yang pada akhirnya menjadikan petani lebih sejahtera.











DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, novendra cahyo.2014.Penyuluhan Pertanian Untuk Mewujudkan Petani Yang Lebih Sejahtera.

 http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2014/03/31/penyuluhan-pertanian-untuk-mewujudkan-petani-yang-lebih-sejahtera-643252.html

 

Herlangga, ardy putra.2012.peranan penyuluhan pertanian.

http://ardyummagroteknologi.blogspot.com/

 

Abdul sidik.2009.menjadi penyuluh pertanian yang profesional.

http://thlcianjur.blogspot.com/2009/02/menjadi-penyuluh-pertanian-yang.html

 

Wibawa, winny dian.2014.penyuluhan adalah garda depan negara.kepala badan penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian.

http://m.tabloidsinartani.com/index.php?id=148&tx_ttnews%5Btt_news%5D=740&cHash=3ac1af3ffb94491dee9ea05bf916e86b


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar